Malam Bisu

Hallo sepi !

Terkadang kau begitu indah, terkadang kau begitu memuakkan.
Jika kau terlalu sering hadir di waktu yang tidak tepat, sungguh itu memuakkan.
Jika kau hadir disaat ternyata aku butuh sendiri, itu akan sangat menjadi indah, karena imajinasi itu akan banyak menyampaikan ide. 

Tapi sekarang, saat ini, malam ini,,, aku rasa kau sedang memuakkan !
aku sedang tidak butuh kau, sungguh... enyahlah kau sepi. 
Dan suara gerimis ini semakin membuatku sunyi, seperti ingin menghindari baunya yang khas. 
Aku sedang tidak suka dengan hujan, karena dingin dan suasananya tidak sedang bersahabat dengan hati. Anginpun tak lagi berbisik hal yang menyenangkan, tapi hanya berbau kebisuan. 

Sesuatu yang kurindukan, Nurani pun tak lagi muncul, dan tak ada sedikitpun hal yang bisa membuatku nyaman dan tersenyum saat ini. Kekosongan beberapa hari ini sangat benar-benar tidak bisa ditoleransi. Dan aku mungkin akan berencana lebih jauh tentang diriku, jika hal semacam ini terjadi lagi. Bahkan mungkin untuk esok, jika sepi ini belum juga hilang.

Tidak sedikitpun terbesit sebuah inspirasi, yang biasanya selalu menyelimuti disaat aku baru menyebutnya saja. Tapi tidak untuk kali ini, bahkan sepi telah berhasil membekukan pikiranku, namun tidak untuk air mata, ia tetap hangat memberitahukan kesedihan. Dan malam ini, aku benar-benar merasakan itu. Semoga waktu cepat membunuh malam ini, namun aku yakin tidak semudah itu karena aku tidak akan bisa memejamkan mata untuk tidur, karena gundah.
 





Comments

Popular posts from this blog

Cukup.

RUNTUH

Apa itu sabar ?