Posts

Showing posts from February, 2023

R.U.M.I.T

 Aku mencintai seseorang yang sama selama 13 tahun lamanya. Sangat cinta. Tak pernah sedikitpun aku membiarkan hati dan pikiran ini untuk mencintai orang lain seperti aku mencintai orang ini. Sedalam itu sampai rasa senang, sedih, kecewa, sakit, dialami begitu terus dan terus. Saat ini, aku dan seseorang ini telah ada dalam satu ikatan pernikahan yang diharapkan untuk bahagia. Namun hubungan ini sangat dirasa rumit, semua tidak sesuai ekspektasi, dan dia menyadari bahwa ada orang lain yang lebih mencintai dia dibandingkan aku. Seperti apa ? Dibandingkan, direndahkan, dihina, dimarahi, dikucilkan, diasingkan, dan ketika baik hanya seolah berpura2 saja agar semua baik2 saja. Aku tau, karena aku punya rasa. Aku selalu saja salah, aku selalu dibuatnya seolah paling salah. Entah aku harus bagaimana. Bukan pernikahan seperti ini yang aku mau. Aku pikir mudah untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersama orang yang telah lama kita kenal dan mengenal kita, yang memang benar2 kita cinta dan kit

:(

 Tidak ada manusia yang sempurna, dan bukan berarti karena ketidaksempurnaan itu seorang manusia harus menjadi terhinakan dan diacuhkan.  Sebelum menilai oranglain tak sempurna, coba tengoklah dulu diri sendiri. Apakah yang kau komentari itu jauh lebih buruk dari yang kau punya? Aku bisa mencintai ketidak sempurnaanmu dan aku bisa menjadikan itu jadi 1 hal yang sangat aku jaga. Tapi kamu tidak. Ternyata aku belum memiliki kamu, aku belum bisa menjadikanmu rumahku, aku belum bisa menjadikan kamu sama denganku, yang tidak sempurna.  Terimakasih, takdir.

Cukup.

Ini lebih parah dari semua kesakitan yang pernah aku rasa. Ini terlalu sakit dan terlalu hancur. Aku merasakan seluruh hati jiwa dan pikiran yang sudah normal ini kembali hancur dan rusak dalam kesedihan yang mendalam yang mendobrak kekuatan rasa yang tadinya positif dalam diri ini dan sekarang rapuh lagi. Aku melemah, aku merasa tak memiliki daya untuk bangkit, dan tak ada yang bisa aku genggam atau ceritakan. Aku sekacau ini. Ya Tuhan, salahkah aku karena harus merasakan rasa yang sangat parah ini dan sedalam ini sakitnya.  Aku tak pernah selelah ini dalam merasakan sesuatu, aku tak pernah secape dan selemah ini. Aku butuh waktu untuk sendiri, aku butuh waktu untuk berpikir.  Aku benar benar merasakan pukulan yang begitu dahsyat dalam diri ini, dari mulai hati, pikiran, dan ragapun ikut merasakan sakitnya. Mental ini terlalu sering dibuat jatuh dan dipatahkan. Dan pertanyaan aku hanya satu ya Tuhan, untuk apa Engkau lahirkan aku ke dunia ini ? Bahkan disaat aku berada dijalan yang ba