Posts

Showing posts from 2016

Malam Bisu

Hallo sepi ! Terkadang kau begitu indah, terkadang kau begitu memuakkan. Jika kau terlalu sering hadir di waktu yang tidak tepat, sungguh itu memuakkan. Jika kau hadir disaat ternyata aku butuh sendiri, itu akan sangat menjadi indah, karena imajinasi itu akan banyak menyampaikan ide.  Tapi sekarang, saat ini, malam ini,,, aku rasa kau sedang memuakkan ! aku sedang tidak butuh kau, sungguh... enyahlah kau sepi.  Dan suara gerimis ini semakin membuatku sunyi, seperti ingin menghindari baunya yang khas.  Aku sedang tidak suka dengan hujan, karena dingin dan suasananya tidak sedang bersahabat dengan hati. Anginpun tak lagi berbisik hal yang menyenangkan, tapi hanya berbau kebisuan.  Sesuatu yang kurindukan, Nurani pun tak lagi muncul, dan tak ada sedikitpun hal yang bisa membuatku nyaman dan tersenyum saat ini. Kekosongan beberapa hari ini sangat benar-benar tidak bisa ditoleransi. Dan aku mungkin akan berencana lebih jauh tentang diriku, jika hal semacam ini terjadi l

SUNYI

Dear Rani... Kira-kira boleh ga sih aku nangis ? Untuk yang kesekian kalinya, perasaan ini sungguh mencekam lebih dari biasanya. Aku rasa aku ingin berlari sejauh mungkin, menghilangkan jejak dan biar saja semua berlalu, karena aku yakin takan ada juga kenangan tentang aku. Tidakkah mereka merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan ini ? Dear Rani, katakanlah bahwa aku tidak sendiri. Kau akan membangunkanku kan ? Dan katakanlah, terang itu akan ada :') Kalau saja aku bisa, untuk membuat semuanya semudah apa yang ada didalam cerita yang dibuat 'sengaja' seolah indah, aku akan betah. Tapi tidak dengan malam ini, dan malam-malam kemarin yang selalu berhasil membuat aku sendu. Dan akankah malam esokpun aku akan semakin memparah ? Dan yang sama, tak lagi ada, dan tak semudah itu aku mengucap itu buruk. Benar, rasanya aku ingin hilang. Yang baik, semua akan sirna karena tidak tulus. Sebenarnya apa yang bisa abadi ? Jika aku harus selalu membuat rencana baru j

Dia (lelaki) itu.

Dia (lelaki) itu pandai menyembunyikan perasaannya. Mencoba untuk selalu bertahan, walaupun mungkin jauh dilubuk hatinya banyak hal yang belum terselesaikan tentang perasaannya dulu atau rasa penasaran yang belum juga terjawab -- cintanya. Dan sungguh itu bukan hal yang bagus untuk aku, tentunya. Sangat buruk dan menyakiti. Aku pernah berbuat salah memang, tapi aku tidak pernah sedikitpun menyimpan apapun setelah lepas dari itu. Terkubur, dan semua hilang dan terlupakan begitu saja. Tanpa ada rasa tersisa sedikitpun, apalagi sekedar penyesalan atau penasaran, sungguh sangat tidak diperlukan lagi. Sedikit notes/ memoripun tak lagi tercatat olehku. Biar semuanya terhempas (jauh). Tapi dia (lelaki) itu, tidak seperti aku. Justru yang seperti dia (lelaki) itu yang aku nilai seperti terlanjur, terlanjur bersama aku, seperti mengharuskan dirinya agar terlihat seolah tidak ada apa-apa dan tidak menyimpan apa-apa. Padahal aku tau, aku merasakan, karena aku wanita,dan aku -- peka. Mungkin

"Bukan Soal Itu"

Jangan mencoba untuk mengungkapkan apa yang sesungguhnya kita ingin atau sekedar ingin menjadi diri kita sesungguhnya, jika itu hanya akan menyakiti atau memaksakan  orang lain, sekalipun itu adalah hal yang lumrah dilakukan banyak kaum lainnya. Lebih baik menahan, apalagi jika telah terjadi kesalah pahaman. Karena apapun penjelasannya nyatanya tetap tidak dapat diterima. Mungkin kita hanya butuh untuk bersabar.  Terkadang mungkin kita hanya ingin terlihat diakui, namun mungkin tidak terlalu penting. Bukan hanya soal keegoisan atau tidak mengerti, namun kita hanya mencoba untuk melihat realita dan membandingkan dengan yang selalu terlihat. Hanya saja perasaan kenapa berbeda itu selalu menyelimuti, jika kita menginginkan hal yang umum saja ternyata tidak dipertimbangkan. Seperti no excuse. Disitulah kesedihan dan kekesalan terjadi.  Kita mungkin tidak bisa secepat itu mengadaptasi hal-hal yang kita belum pernah terima, hal-hal yang asing dan membuat kita merasa tersisihkan, maka seh

Bahagia Itu Sulit

Tidak mendapatkan kesempatan yang lebih, maka pada saat itulah kesedihan terjadi. Menjadi tumpuan disaat semua menyerang, dan saat itulah kaki sudah terasa terlalu lelah untuk melangkah.Melihat berjuta keindahan, yang hanya membuat rasa iri ini memberontak, sehingga mata ini rasanya terlalu silau untuk memandang. Ada yang hilang dari jutaan kepingan yang seharusnya tersusun rapih, dan menjadi cerita yang lengkap dan sempurna. Namun saat itulah semua terasa semu. Mencari cabang mana yang harus dipilih, menjadi sebuah jalur untuk membuat sebuah sandiwara yang berakhir seolah nyata dan tak pernah di duga-duga. Sungguh tak ada yang ingin aku tuju, ya Allah.. hanya setitik kebahagiaan yang bisa terpancar sesungguhnya. Bukan hanya senyuman yang menutupi segala kerapuhan, seperti debu yang tertiup angin pun akan lenyap tak terlihat. Hidup tak selalu indah memang, kitapun tak bisa memaksakan orang lain untuk bisa mengerti kita. Tapi apakah orang terdekatpun harus seperti jauh. Sebenarnya apa y